11 April 2008

Andrea Hirata Goes on STEI

Senin 10 April 2008 bertempat di Aula serbaguna kampus STEI lt. V Puket IV dan P2M STEI mengadakan acara Talkshow dengan pembicara Andrea Hirata seorang penulis Tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.

Kebetulan saya didaulat sebagai cameraman untuk meliput acara dari awal hingga akhir, dan mumpung acara belum mulai saya curi-curi kesempatan untuk berfoto bersama Andrea Hirata.

Jujur saya kagum sekali dengan Andrea Hirata dengan penampilan yang sederhana kaos hitam celana jeans dan topi kupluk benar-benar apa adanya. Tapi dibalik penampilannya siapa sangka seorang yang sangat kharismatik ini sangat digemari oleh pencinta karya seni yang sangat menikmati karya-karyanya.

Saya sendiri termasuk orang baru yang menyukai karya Andrea Hirata, jujur aja saya terkesima sekali ketika meliput pembicaraan Andrea dengan petinggi-petinggi di kantor saya yang ternyata teman seperjuangan dan guru ngaji Andrea ketika melanjutkan kuliah S-2 di Sheffield Hallam. Hampir 30 menit saya menyaksikan Andrea bercerita tentang alasan dia membuat buku Tetralogi Laskar Pelangi, dan tidak sedikit kata-kata yang memiris hati ketika Andrea menceritakan bagaimana keaadan Belitong pada waktu itu.

saya tuh gak suka baca Novel :D dan gak tau kenapa saya penasaran sekali dengan buku Laskar Pelangi.


07 April 2008

Tips Jika Ditilang Polisi

Cara bebas dari tilang polisi ini ada tips dari teman Sapa tahu berguna..

Mengenai form biru yg lagi hangat-hangatnya dibicarain = ) Berhubung mobil lagi gak bisa diajak keliling2 siang ini saya ke kantor naik Motor andalan...sampailah Muter di depan Mall Arta gading...pas Muter saya di hadang oleh polisi berikut kira2 pembicaraan saya dengan Bp.Polisi :

Polisi : Slmat siang mas , bisa lihat Sim dan STnk?

surya : Ok Pak...

P : POLISI
S : SAYA

P : Mas tau..kesalahannya apa?

S : Gak pak
>
P : Ini nmr Polisinya gak seperti seharusnya neh (sambil nunjuk ke
plat Nmr motor saya yg memang gak standart ) sambil langsung
mengeluarkan Jurus sakti mengambil buku tilang...lalu menulis dengan sigap

S : pak Jgn di tilang degh..wong Plat aslinya udah gak tau ilang kemana...
kalo ada pasti saya pasang pak.

P : sudah...saya tilang saja...kamu tau gak banyak motor curian skrg...
(dengan nada Keras !! )

S : (dengan Nada keras Juga ) Lah !! motor saya kan ada STNK nya pak ,
ini kan bukan motor curian !!!

P : kamu itu kalo di bilangin kok ngotot ( dengan nada lebih tegas !! )
kamu trima aja Surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna
MERAH )

S : Maaf pak saya gak mau yg warna Merah suratnya..Saya mau yg warna
Biru aja

P : Hei !! (dgn nada membentak ) kamu tau gak sdh 10 Hari ini form
biru itu gak berlaku !!!

S : Sejak kapan pak Form Biru surat tilang gak berlaku?

P : inikan dalam rangka Operasi kamu itu gak boleh minta form Biru...
dulu iyah kamu bisa minta form biru ...tp sekarang ini kamu gak bisa...
kalo kamu gak kamu ngomong sama komandan saya ( dengan nada keras dan
ngotot )

S : Ok pak , kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada
Nantangin tuh polisi)

P : (dengan muka bingung ) kamu ini melawan Petugas !!

S : Siapa yg melawan bapak !! saya kan cuman minta Form Birunya...
Bapak kan yang gak mau ngasih

P : (sambil narik lengan saya ) kamu jgn macam2 yah,,,..saya bisa
kenakan pasal melawan petugas !!!

S : Saya gak melawan Bapak !! ( dengan nada kencang karena saya merasa
gak nyaman dengan cengkraman tangan ke lengan saya) ke napa bapak
bilang form biru udah gak berlaku? gini aja pak saya foto bapak
aja degh...kan bapak yg bilang form biru gak berlaku (sambil ngambil
HP nokia N70 kaliber 2 Mp)

P : Hei !! kamu bukan wartawan kan, Kalo kamu foto saya, saya bisa
kandangin motor anda ( sambil berlalu dari saya )

S : saya kejar itu polisi dan sudah siap melepaskan "shoot pertama" (
tiba2 di halau oleh seorang anggota Polisi lagi )

P 2 : Mas , Anda gak bisa foto petugas sepeti itu...

S : lah si bapak itu yg bilang form biru gak bisa dikasih ( sambil
tunjuk polisi yg tilang saya ) lalu si polisi ke 2 itu
menghampiri polisi yg tilang saya..ada pembicaraan singkat terjadi
antara polisi yg menghalau saya dan polisi yg nilang saya akhirnya
polisi yg menghalau saya mendatangi saya

P 2 : Mas mana surat tilang yg merah nya? ( sambil meminta )

S : gak sama saya pak.... sama temen bapak kali tuh? (polisi ke 2
memanggil polisi yg nilang saya )

P : sini tak kasih surat yg biru (dengan nada kesal, muka berak (upsss
sorry ))

Lalu polisi yg nilang saya menulis nominal denda sebesar Rp.30.600
sambil berkata " nih kamu bayar skrg ke BRI ...lalu kamu ambil laghi
sim kamu disini saya tunggu

S : (sambil ngasih Senyum Pepsodent ) ok pak ..gitu donk kalo gini
dari tadi
kan enak... langsung ngacir Ke BRI...

Hatiku senang bgt walaupun di tilang, Ngasih Pelajaran
Berharga Ke Polisi itu....dan kepada Boss and Biss serta Bro semua
sekalian kalo di tilang kita
berhak Minta Form Biru...gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang..si
Polisi itu gak dpt apa2 ... jgn pernah pikir Gw mau ngasih DUIT DAMAI....

hiii amit2...mending gw bayar mahal ke negara...biar di pakai untuk
pembangunan
ehehhe..maaf kepanjangan. -.. HIDUP FORM BIRU !!!!!!

BUAT YANG BELUM TAHU, SEMOGA BERMANFAAT

Info for you guys! Semoga bermanfaat.. .

Guys... Sekedar info nih. Kalau kena tilang, langsung minta aja Slip
Biru. Polisi Lalulintas itu punya 2 slip. ;

. Slip Merah dan Slip Biru.

. Kalau Slip Merah, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan
mau membela diri secara hukum. Kalau kita dapat Slip Merah, berarti
kita akan disidang. Dan SIM kita harus kita ambil di pengadilan setempat.

Tapi ngerti sendiri kan prosesnya? Nguantri yg panjang bgt. Belom lagi
calo2 yang bejibun.

. Tetapi kalau ; . Slip Biru kita mengakui kesalahan kita dan bersedia
membayar denda. kita tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu
(BNI kalo ga salah).
Abis gitu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM
kita di kapolsek terdekat dimana kita
ditilang. Misalnya, kita ditilang di Perempatan Mampang-Kuningan, kita
tinggal ambil SIM kita di Polsek Mampang. Dan denda yang tercantum
dalam KUHP Pengguna Jalan Raya itu tidak melebihi
Rp. 50.000,- dan dananya Resmi, masuk ke Kas Negara.
Jadi, kalau ada Polantas yang sampe minta undertable Rp. 75.000,- atau
Rp. 100.000,-
Biasanya di Bunderan HI arah Imam Bonjol tuh, (sorry) but it's Bu**S**t!
Masuk kantong sendiri.

Trust me guys, I've been doing this before. Waktu kena tilang di

Bundaran Kebayoran (Ratu Plaza). Saya memotong garis marga. Karena
dari arah senopati sebelumnya saya berfikir untuk ke arah Senayan,
tetapi di tengah jalan saya berubah pikiran untuk lewat sudirman
saja. Dan saya memotong jalan. Saya berhenti di lampu merah arah
sudirman. Dan tiba-tiba Seorang polisi menghampiri dan mengetok kaca
mobil. Dia tanya, apa saya tau kesalahan saya? Ya saya bilang nggak
tau. Trus dia bilang kalau saya memotong Garis Marga. Saya cuman
bilang, masa sih pak? saya nggak liat. Maafin deh pak. Tapi dia ngotot
meminta SIM saya. Alhasil saya harus berhenti sejenak untuk
bernegosiasi. Dia meminta Rp. 70.000,-. Dengan alasan, kawasan itu
adalah Kawasan
Tertib Lalulintas.

"Nyetir sambil nelfon aja ditilang mbak!". Dia bilang gitu . Saya
kembali ke mobil, dan berbicara sama teman saya yang kebetulan
menemani perjalanan saya. Teman saya bilang, "Udah kasih aja Rp
20.000,- kalo ga
mau loe minta Slip Biru aja". Dengan masih belum tau apa itu Slip
Biru, saya kembali menghampiri pak polisi sambil membawa uang pecahan
Rp. 20.000,-. "Pak, saya cuman ada segini." Si polisi dengan arogannya
berkata , "Yaahh.. segitu doang sih buat beli kacang juga kurang mbak".

Sambil tertawa melecehkan dengan teman2nya sesama `Polisi Penjaga`.

"Ya udah deh pak, kalo gitu tilang aja. Tapi saya minta Slip yang
warna Biru ya pak!". Seketika saya melihat raut wajah ketiga polisi
itu berubah. Dan dengan nada pelan salah satu temannya itu
membisikkan, tapi saya masih mendengar karna waktu itu saya berada di
dalam pos. "Ya udah, coba negoin lagi, kalo ga bisa ga papalah.
Penglaris, Mangsa Pertama.

Hahahaha..." . Sambil terus mencoba ber-nego. Akhirnya saya yang
menjadi pemenang dalam adu nego tersebut. Dan mereka menerima pecahan
Rp. 20.000,- yang saya tawarkan dan mengembalikan SIM
saya. Dalam perjalanan, teman saya baru menjelaskan apa itu Slip Biru.

So, kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya! Kita bisa membayangkan
dong, bagaimana wajah sang polantas begitu kita bilang, "Saya tilang
aja deh pak, Saya mengaku salah telah menerobos lampu merah.Tolong
Slip Biru yah!". Pasti yang ada dalam benak sang polisi
"Yaahh... ngga jadi p anen deh gue..."

Drive Save, Drive Carefully, & Cheers,
Submitted by bibir on stradasembilantujuh.net